Saturday 18 February 2012

khas buat kaum HAWA dan panduan buat kaum ADAM

Ditujukan khas buat semua wanita dan panduan buat kaum adam ^_*




 Apabila kamu berkawan dengan lelaki...
Ingatlah ada dua pilihan yang terbentang...

Yang Pertama...
Kamu jadi seperti ''KELAPA''...
Mudah diperolehi...
Diparut...
Diperah...
Dan diambil santannya...
Lepas itu hampasnya dibuang...

Yang Kedua...
Kamu jadi sebutir ''MUTIARA''...
Berada di dasar lautan...
Tersimpan rapi...
Dilindungi Kulit...
Bukan mudah untuk dilihat...
Apa lagi mendapatkannya...
Hanya orang yang bertuah...
Berusaha menyelami dasar lautan...
Dapat memperolehnya...
Harganya mahal sekali...
Dan ia akan disimpan selamanya...

=====JADI=====

kamu pilihlah sama ada...
Hendak menjadi ''KELAPA''...
atau...
''MUTIARA''...

Disebalik santan...
Menjadi penyedap makanan...
Diperah segala kenikmatan...
Dengan mudah jatuh menjadi titisan...
Akhirnya setelah habis kari dimakan...
Pulut panggang habis ditelan...
Dan santan hilang tak jadi ingatan..
Yang terasa lazat hanya kari dan pulut panggang...
Jasa santan tidak kan dikenang...

Mutiara...
Tertanam di dasar paling dalam...
Sukar andai hendak menjadi perhatian...
Kerana dilapisi kulit yang keras menghadang...
Namun kiranya ditemui insan...
Akan menjadi permata hiasan...
Terletak tinggi di mahkota idaman...
Atau di leher nan jinjang...
Atau di lengan menyerlah...
Makin lama mutiara ditanam...
Makin tinggi nilainya...

=====OLEH ITU=======

Tentukan yang mana satu pilihan...
Menjadi santan...
Mudah jadi perhatian...
Tapi hanya sebentar menjadi santapan...
Kemudian hilang segala nikmat dan pujian...

Menjadi Mutiara...
Sukar ditemukan...
Namun pabila dihias indah pada gadis perawan...
Hilangnya ia...
Tangisan mengiringi zaman...

Tuesday 7 February 2012

kisah Rasulullah SAW dengan buah limau...


"Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya.Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah SAW itu.


Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan "Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab tu saya habiskan semuanya." Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di'tewas'kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW.